Saturday, June 16, 2012

Mimpi Aneh

Mungkin saya memang orang yang terlalu memikirkan segala sesuatu.

Ini bukan kali pertama saya bermimpi aneh, yang berujung pada saya memikirkan hal yang aneh-aneh tentang orang yang saya mimpikan. Biasanya, di mimpi saya berpacaran dengan seseorang dan diakhiri dengan hati saya berdebar-debar setiap bertemu dengan orang tersebut di kehidupan nyata. Bodoh memang, tapi itulah yang terjadi.

Tapi, pada mimpi saya kali ini, rasanya lebih pribadi dari mimpi-mimpi saya yang biasanya. Aneh.

Di mimpi, saya dan laki-laki itu (teman saya di kuliah) keluar kelas di saat pengumuman kelulusan. Itu saja sudah merupakan tindakan yang aneh. Yang lebih aneh lagi adalah tujuan saya dan teman saya ini keluar. Kami keluar untuk membetulkan esai dan analisis kami di tugas akhir, padahal kelulusan kami sudah diumumkan.

Kami menuju suatu sofa berwarna biru marine (tempat kami itu bukan tempat yang saya kenali) dan kami membetulkan tugas akhir kami. Tapi, seiring berjalannya waktu, saya bercucuran air mata.

"Saya iri," saya katakan itu padanya. Iri terhadap apa? Terhadap kemampuannya menganalisis yang membuat segalanya terlihat lebih mudah. Saya pintar, tapi saya tidak cerdas. Saya berjuang keras untuk menganalisis, tidak seperti dia. Dia berargumen bahwa saya harusnya bersyukur, tapi dia tidak mengasihani saya. Dia hanya bingung menghadapi saya yang menangis keras.

...

Saya terbangun dengan merasa asing terhadap diri saya sendiri. Seakan orang telah menjelajahi hati saya yang terdalam, seakan tidak ada lagi rahasia. Saya merasa ditelanjangi dan sangat malu. Seakan teman saya ini telah mengetahui terlalu banyak tentang diri saya... lebih dari yang seharusnya dia tahu.

Padahal itu hanya mimpi.

Tapi mimpi adalah perasaan yang ditekan hingga masuk ke alam bawah sadar. Apakah saya, tanpa sadar, merasa sudah terlalu membuka diri padanya?

No comments:

Post a Comment