Kesempatan itu datang hanya h-2 sebelum konser yang bertajuk G-DRAGON 2013 WORLD TOUR [ONE OF A KIND] diadakan. Tepatnya, saat gue sedang berkutat dengan tugas akhir kelas Penulisan Kreatif Jurnalistik di kosan, sore hari bersama Ruth. Awalnya, gue sudah tidak berani berharap bisa datang karena sebenarnya uang gue juga sudah banyak terpakai untuk kegiatan-kegiatan di semester enam yang luar biasa menguras mental, fisik, dan finansial. Apalagi, gue tidak mengikuti perkembangan persiapan konser karena takut sakit hati.
Sore itu, mendadak gue iseng bertanya pada Iche (teman sesama HOTTEST yang belum pernah gue temui sampai saat itu) apa dia jadi datang ke konser GD. Kami sempat berencana membeli tiket dari calo kalau memang tidak punya uang untuk membeli tiket online.
Iche : Aku nggak jadi nonton, Sekar, tapi aku ada tiketnya. Mau beli?
Gue : Wah, mau dong!
Iche : Tapi aku adanya tiket blue, aku jual Rp500.000 mau nggak?
Mendengar itu, gue langsung meng-google di mana sebenarnya letak seat Blue. Ternyata, itu di tribun. Cukup jauh dari stage. Setelah ditimbang untung dan ruginya dengan Ruth, gue putuskan untuk nekat membeli tiket itu setelah minta pengurangan harga jadi Rp450.000. Paling tidak, gue ada kesempatan melihat GD live! Urusan posisinya dimana, belakangan.
Dua hari kemudian, gue sudah siap dengan uang tunai dan merasa sangat bersemangat. Saat itu ada berita bahwa ada banjir rob di daerah Ancol, padahal konsernya diadakan di Mata Elang International Stadium, Ancol. Bokap sudah menelepon dan menyuruh gue membatalkan rencana yang sudah gue susun dengan baik-baik itu, bahkan sampai mengirimkan berita-berita buruk via BBM tentang bagaimana tidak ada jalan ke arah Ancol.
Jadilah gue sangat grumpy! Karena sifat yang suka ngotot, gue memutuskan kalau tidak ada berita pembatalan konser, gue akan tetap berangkat.
Akhirnya, gue benar-benar tetap berangkat. Benar-benar sendirian untuk pertama kalinya tanpa ada janji untuk bertemu di venue konser. Benar-benar sendirian juga berangkat ke MEIS. Selama perjalanan, gue memutuskan untuk tidak memikirkan hambatan-hambatan yang mungkin muncul. Pokoknya, pikiran gue difokuskan pada konser dan segala kesenangan yang akan diberikannya.
Gue bertemu Yoha di Stasiun UI, sama-sama akan naik kereta yang menuju Kota Tua. Jadi, gue dapat teman bicara selama di kereta. Kami berpisah di Stasiun Sawah Besar. Yoha turun, sementara gue lanjut terus ke Kota Tua.
Dari Kota Tua, gue naik M15 menuju Pintu Ancol. Setibanya di Pintu Ancol, gue sudah merasa aman. Memang sih, ini masih Jakarta, jadi seharusnya gue merasa aman-aman saja. Tapi, tetap saja perasaan lega yang datang setelah menginjakkan kaki di Ancol nggak ada yang ngalahin!
Menurut petugas di Ancol, untuk mencapai MEIS, gue bisa naik Bus Wara-Wiri. Jadi, gue menunggu di halte bersama tiga orang cewek lain. "Nonton konser GD juga ya?" tanya gue setelah menelan semua gengsi. "Iya, kamu sendirian?" adalah balasan dari mereka. Kemudian, gue merasa excited sendiri.
Nonton sendirian memang seru, tapi tetap saja, nothing feels like finding someone to share your happiness! :) Mereka adalah Eta, Wika, dan Ade. Semua sama-sama sedang semester enam, hanya beda-beda kampus.
![]() |
With Eta |
Iche pulang tidak lama kemudian, jadi gue kembali mencari Eta, Wika, dan Ade. Setelah menemukan mereka, gue memperlihatkan tiket yang gue dapat dari Iche. Tiket itu bertuliskan FESTIVAL-B.
"Itu tiket Festival!" kata Wika.
Mereka kemudian menunjukkan tiket seat Red mereka. RED-(nomor seat). Terpikir oleh gue bahwa kalau tiket itu memang tiket Blue, pastilah tulisannya BLUE-(nomor seat). Gue senang mendadak, tapi masih belum berani berharap.
Jadi, gue datangi booth tiket dan menunjukkan tiket gue.
"Iya! Itu tiket Festival!" teriak salah satu petugasnya di antara hiruk-pikuk penggembira konser.
Kemudian....
Gue merasa seperti Tuhan sedang membanjiri gue dengan hadiah.
And nothing else seemed matter. :)
Dapat tiket Festival hanya dengan mengeluarkan uang Rp450.000? Good God! Gue pengin jingkrak-jingkrak rasanya. ^_^
Selama menunggu hingga Open Gate, gue berkenalan dengan satu orang lagi. Kalau tidak salah, namanya Astrid. Alumni FE 2004. Teman kakaknya Nirma. Dunia sungguh sempit, hahaha. Gue juga membeli bando dengan hiasan berbentuk siluet apel, lambang G-Dragon pada masa album "Heartbreaker" (2009), dan satu lagi berhiasan mahkota yang dibuat dari kain flanel, lambang VIP, bertuliskan GD.
Open Gate dilakukan sekitar pukul 18.30 WIB. Rombongan fast track masuk duluan (sebuah privilege dari keluarnya uang lebih banyak--andai gue punya duit lebih mungkin gue juga akan beli fast track itu). Kemudian, rombongan lain menyusul.
Kami bisa masuk ke stadium kira-kira pukul 19.30. Entah bagaimana, stadium masih sepi sehingga gue bisa berada benar-benar di pagar samping stage. Bahagia. Bahkan dengan bolehnya kaum fast track masuk duluan, gue masih bisa sedekat itu. Nyahaha~
Kami dihibur dengan tayangan MV single-single G-Dragon. Kemudian, sekitar pukul setengah sembilan...
No comments:
Post a Comment