"Halo!"
Sungguh gue tidak menyangka liburan ini akan menyapa Patah Hati :) Setelah Cerita Musim Panas #2 yang begitu menyenangkan, ternyata sihir musim panas retak kemarin.
Awal minggu ini, berita buruk itu datang. Jadi, ada satu perempuan ini, sebut saja Lily, yang mengaku juga suka pada Dia. Perasaan Lily sudah tertebak--trust me, girls can tell--jadi gue nggak terlalu heran saat dia bilang dia suka Dia. :) Kecewa? Pasti. Shock? Enggak. Pernyataan Lily yang tiba-tiba itu hanya mengkonfirmasi tebakan-tebakan gue.
Karena caranya dalam membiarkan gue tahu, gue membencinya. Gue pengin bilang "Lo kayaknya ngajak ribut banget, ya :)" tapi terpaksa hanya menjadi bisikan setan di dalam hati. Yah, bagaimana lagi. Id boleh jadi meraung minta diperhatikan, tapi ego tahu superego harus didengarkan kali ini.
Seriously.
I can just mention the three disrespectful moves she made last Tuesday, but I know it will only boil my calmed heart.
I could not cry; I lost the place and timing, jadi id gue harus dipuaskan dengan cara lain. Hasilnya, Selasa kemarin gue membabi makan McFlurry Caramel Crunch yang bahkan di saat biasa bisa menjadi moodbooster. IDGAF how I looked. I could appeared awfully pitiful yesterday, but I just didn't care.
Belum cukup? Hari ini, gue jalan sama Ruth, Marco, Rizky, dan Riri. :") Gue bener-bener butuh cerita sama Ruth dan sama siapa aja yang mau mendengarkan. Talking always has a way to make me feel better and stronger. Kemudian, gue membiarkan emosi gue keluar.
Ngomong, marah-marah, ketawa-ketawa palsu... gue yakin mereka berempat juga udah tau ketawa-ketawanya gue bukan karena beneran seneng. Entah ya, tadi gue merasa murka aja. Fufu~ tadi puasa pertama sih, tapi agaknya puasa gue tidak diterima Allah :( You decide, God.
Kami ke FX, nonton Despicable Me 2 (yang agak overrated menurut gue) dan makan di Ichiban Sushi. Pengen Chirashi Sushi-nya tapi setelah sekian lama nggak kesana, mata agak melotot juga melihat harganya. Belanja-belenji oleh-oleh buat orang di rumah --> udah kayak objek wisata. Gosip. Curhat. Mendapat persetujuan dari mereka bahwa yang Lily lakukan memang brengsek.
Ada kepuasan tersendiri dari ngomongin masalah ini ke orang lain. Ada kepuasan tersendiri juga secara sadar berusaha bersikap sesarkastis mungkin. Ada kekuatan dari mengubah rasa sedih ke amarah.
I don't know. I'll drag her down to the place she put me. If I'm going down, she's going down. Karena niscaya masalah ini mungkin sebenarnya sudah tidak lagi berhubungan dengan Dia sebagai gebetan, tapi dengan gue, gengsi gue, dan Lily.
Yah, eniwei, friends are always the best moodbooster :)
No comments:
Post a Comment